TINGKAT KEYAKINAN
Disuatu masa, berceritalah seorang tua dengan
anaknya. Bahwa ada pendekar silat bertarung dengan
seekor harimau, sang pendekar menang dan
harimau kalah. Anaknya percaya saja…walaupun
anak tersebut tidak melihatnya
(“PERCAYA=YAKIN”) orang tua yang
cerita…percayalah, karena takut durhaka.
2. Pada suatu hari, anak itu berjalan ditengah hutan
rimba. Dia melihat pendekar silat bertarung dengan
seekor harimau. Sang pendekar menang.
Meningkatlah ia dari YAKIN menjadi “AINAL YAKIN”
(AIN=mata), karena melihat sendiri pendekar
mengalahkan harimau. Namun jika ia dikejar harimau, MASIH lari terbirit-
birit (YAKIN, AINAL YAKIN masih DUSTA kata
Rasul…)
NAH…sekarang HAQQUL YAKIN
3. Belajar silat-lah anak itu bersama guru
(pendekar) tersebut….dan pergilah ia ke hutan rimba.
Dicarinya harimau dan bertarunglah ia dengan
harimau itu. Menang dia. HAQQUL YAKIN lah dia.
Drs. KH. Muhammad Rusfi,MA
Komentar
Posting Komentar